Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Jangan Pukul Anak Usia 10 Tahun yang Tidak Sholat
Menurut Ustadz Adi Hidayat selama ini banyak orang salah menafsirkan hadist.
Salah menafsirkan Bahasa Arab dalam hadist menurut Ustadz Adi Hidayat bisa fatal akibatnya.
Salah satu yang salah ditafsirkan menurut Ustadz Adi Hidayat ialah perintah memukul anak yang tidak mau sholat.
Dilansir dari unggahan di kanal YouTube SunnahVidgram pada Jumat, 2 Juli 2021 menjelaskan mengenai hal tersebut.
Selama ini kejadian salah menafsirkan hadist mau pun ayat Al Quran sering terjadi dan akhirnya diterima masyarakat.
Menurut dai kelahiran Pandeglang itu, hal tersebut disebabkan karena banyak orang tidak memahami detail Bahasa Arab.
"Ini penting saya sampaikan karena ada yang belum memahami detail dari Bahasa Arab agak sembarangan memahaminya, mohon maaf saya katakan agak sembarangan," ujarnya.
Salah satu contoh salah tafsir dalam Bahasa Arab, terdapat pada hadist yang berisi perintah untuk mengajarkan sholat pada anak.
Dalam hadist tersebut, orang tua boleh menghukum anak yang telah berusia sepuluh tahun namun tidak mau sholat.
Akan tetapi, pemahaman menghukum banyak dimaknai sebagai perintah untuk memukul anak yang tidak mau sholat.
"Ketika anak usia sepuluh tahun sulit diajak sholat, (hukumannya) diterjemahkan pakai terjemahan 'pukulah'," kata Ustadz Adi Hidayat.
Perintah memukul anak yang tidak mau sholat saat berusia sepuluh tahun dianggap salah kaprah penerjemahannya.
Menurut Ustadz Adi Hidayat memberi hukuman yang dimaksud bukan dengan cara memukul.
Dalam pemahamannya, hukuman yang harus diberikan bukan fisik, tetapi memberi pelajaran dan pengertian.
"Bisa berarti memberi pelajaran memberi contoh pada dia yang membuat dia mengerti," katanya.
Ustadz Adi Hidayat mencontohkan hukuman apa saja yang bisa diterapkan pada anak usia sepuluh tahun yang tidak mau sholat.
"Tahan uang sakunya, tahan dari makanan kesayangannya (kesukaannya) ya bisa begitu, atau dengan (hukuman) ringan ditepuk," ujarnya.