Jeffrey Lang, Profesor Matematika yang Masuk Islam Gegara Semua Pertanyaan dan Jawabannya Ada di AlQuran
Kebenaran yang nyata dan penuh dengan pembuktian, Al-Quran adalah mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Saat ini banyak tokoh-tokoh dunia yang berusaha menentang Al-Quran dengan berbagai cara, seperti yang dilakukan oleh seorang Profesor Matematika di Universitas Kansas Amerika Serikat, Jeffrey Lang.
Pemikirannya yang sangat kritis membuat Lang selalu bertanya tentang kehidupan dan agama, ketika ia masih sekolah di SMA Katolik Notre Dam Boys.
Namun Lang hanya mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan dari guru dan pendetanya.
Dilansir Media Pakuan dari kanal YouTube Hidayatullah TV pada Minggu, 11 September 2021, pada umur 18 tahun Lang memutuskan menjadi Atheis dan tidak percaya Tuhan selama 10 tahun sampai ia menjadi dokter.
Pertanyaan yang selalu Lang ingin pertanyakan adalah “Jika Tuhan itu ada dan punya kasih sayang, lalu mengapa ada banyak penderitaan di atas bumi ini?."
"Mengapa Dia tidak masukan saja kita semua kedalam surga? Mengapa juga Dia menciptakan orang orang dengan berbagai penderitaan?," itulah pertanyaan yang sering Lang tanyakan kepada ayah dan pendetanya kala itu.
Ketika Lang masih Atheis, ia pernah bermimpi di sebuah ruang kosong bertembok putih, lantai berkarpet warna merah putih, ada jendela kecil lazimnya jendela ruang bawah tanah yang cahayanya terang.
Menurut Lang, suasananya hening saat itu dan ia duduk berbaris bersama banyak lelaki, duduk di atas tumit kaki menghadap jendela. Terlihat ada seseorang yang terlihat punggungnya saja yang memakai jubah putih panjang dengan selendang putih di kepalanya.
Hal tersebut membuat sang Profesor Matematika itu bingung dengan mimpinya, namun ia nyaman dengan keadaan mimpinya.
Akhirnya beliau mengabaikan mimpinya dan menjadi asisten dosen di Universitas San Fransisco pada 1982 di usianya yang menginjak 28 tahun.
Ketika di Universitas di San Fransisco, Profesor Matematika itu memiliki mahasiswa yang berasal dari Arab Saudi yang bernama Mahmud Qandil.
Ketika tengah berdiskusi dengan Lang, Mahmud menjelaskan sains dan teknologi menurut versi Islam, dengan bekal ilmu pengetahuan tentang dunia kedokteran islam.
Lang sangat tertarik dengan ulasan Mahmud yang rasional dalam diskusinya, sehingga ia diberikan Al-Quran terjemah bahasa Inggris dan beberapa buku tentang Islam oleh pria Arab itu.
Setelah itu, Lang langsung membaca buku-bukunya sampai habis, lalu membaca Al-Quran dimulai dari surah Al-Fatihah lalu Al-Baqarah.
Ketika membaca ayat ke 30 dalam surat Al-Baqarah, Lang kemudian memahami artinya dan membacanya tentang penciptaan Adam di bumi.
Berulang-ulang Profesor Matematika itu mencoba memahami dan mencocokannya dengan ajaran Kristen, karena ia merasa bahwa penjelasan Al-Quran keliru.
Lang bingung karena dalam Al-Quran Allah menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah. Sedangkan dalam ajaran kristen menjelaskan bahwa Adam diturunkan ke dunia atas hukuman atas dosanya.
“Mungkin ini keliru. Pemahaman saya, manusia hidup di dunia ini karena dosanya," ucap Lang kala itu.
Setelah membaca lebih jauh, Lang mulai memahami dan merasa bahwa pertanyaannya selama ini ada di dalam Al-Quran.
Rasa penasaran Lang tentang Al-Quran mendorongnya untuk terus membaca kita umat Islam itu sampai tuntas dan ketika ada pertanyaan yang membuatnya bingung beliau langsung membuka Al-Quran hingga menemukan jawabannya.
“Seakan-akan penulis Al-Quran membaca pikiran saya dan menuliskan jawabannya di baris baris ayatnya," tutur Lang
Setelah meyakini kebenaran Al-Quran, ia pun selalu bertanya-tanya kepada mahasiswanya yang muslim sehingga Lang memutuskan untuk memantapkan diri dan mengucapkan syahadat.
Hingga akhirnya menjelang waktu dzuhur, Lang melaksanakan shalat dan melihat karpet merah putih seakan mimpinya kini terjawab.
“Ya Tuhan ini nyata! rasa dingin itu menghilang, berganti rasa hangat. Air matanya bercucuran," tulis Lang dalam bukunya 'Losing my Religion'.