Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kabar Terbaru Insiden Jatuhnya Pesawat Dimonim di Oksibil Papua

 Dimonim PK-HVQ yang sempat hilang kontak ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Minggu (12/8). Dari sembilan penumpang, delapan ditemukan sudah meninggal dunia dan satu masih hidup. (Liputan6.com/HO/Humas Polda Papua)

Jumaidi (12), korban selamat dalam insiden jatuhnya pesawat Dimonim di Oksibil, Papua, sudah diizinkan keluar dari RS Bhayangkara setelah kondisinya dinyatakan membaik dan melakukan perawatan jalan.

Kepala RS Bhayangkara AKBP dr Herry mengatakan, kondisi Jumaidi terus membaik sehingga pihaknya mengizinkan yang bersangkutan untuk keluar rumah sakit namun tetap melakukan rawat jalan guna pemulihan luka yang dideritanya.

Walaupun sudah diizinkan keluar rumah sakit sejak Sabtu, 25 Agustus 2018, Jumaidi diharuskan kontrol seminggu dua kali. Pasalnya, bocah SMP itu masih menggunakan gips di tangan kanannya juga menjalani pemeriksaan akibat operasi yang dilakukan terhadapnya.

"Secara keseluruhan kondisinya baik," kata AKBP dr Herry, dilansir Antara di Jayapura, Kamis, 30 Agustus 2018.

Jumaidi yang ditemui sedang mengantre di poli RS Bhayangkara, mengatakan, sudah sehat. Namun, ia tetap diminta untuk kontrol ke poli seminggu dua kali, yakni ke bagian bedah dan tulang.

"Saya senang sudah bisa keluar dari rumah sakit," kata Jumaidi yang didampingi kakak sulungnya Hendra yang sengaja datang dari Makassar untuk menjaganya.

Bocah kelas XIII di SMP Negeri Oksibil yang mengaku ingin menjadi tentara itu tidak ingin kembali ke Oksibil. Setelah dinyatakan sembuh total, ia akan pindah ke Makassar guna berkumpul dengan mama dan kakaknya yang sudah terlebih dahulu berada di sana.

Jumaidi, satu-satunya korban selamat dalam insiden jatuhnya pesawat Dimonim dalam penerbangan Tanah Merah-Oksibil, Sabtu, 13 Agustus 2018. Pesawat dengan nomor penerbangan PK-HVQ dipiloti Leslie Sevuve dan kopilot Wayan Sugiarta membawa tujuh penumpang, termasuk Jumaidi beserta bapaknya alm Jamaludin.