Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Alami Lumpuh Otak, Naja Hafal 30 Juz Al-Quran, Kini Target Hafal Sejuta Hadis

 

Di tahun 2019 nama Muhammad Naja Hudia Afifurrahman mulai dikenal publik sebagai hafiz cilik. Naja, bocah kelahiran Mataram 11 tahun lalu ini menarik perhatian publik karena mampu membuktikan di balik kekurangannya, dia bisa menjadi hafiz.
Terlahir sebagai anak celebral palsy, kemampuan Naja dalam menghafal Al-Qur'an sungguh luar biasa. Naja sudah menghafal 30 juz Al-Qur'an saat masih berusia 9 tahun. Kini kemampuan Naja makin bertambah dengan hafal 800 hadis.
"Naja mulai belajar menghafal hadis tahun lalu. Alhamdulillah sekarang sudah hafal 800 hadis. Dia ingin bisa menghafal 1 juta hadis," ujar ibunda Naja, Dahlia Andayani, via zoom meeting, Jumat (16/4).
Dahlia lantas berkisah, menjadikan Naja seorang hafiz bukanlah keinginannya maupun sang suami. Dahlia hanya ingin Naja menjadi anak yang saleh karena itu sejak di dalam kandungan Naja sudah diperdengarkan murotal Al-Qur'an. Bahkan saat Dahlia hamil Naja 4 bulan, dia mengundang anak yatim maupun tetangga untuk khataman Al-Qur'an.
Naja merupakan putra sulung Dahlia, tak heran jika kelahiran Naja disambut gembira keluarga. Namun takdir berkata lain, Naja harus lahir prematur saat kandungan sang ibu baru berusia 27 minggu. Kelahiran prematur ini menyebabkan Naja sempat koma dan harus dirawat di ruangan NICU rumah sakit selama 12 hari.
"Di NICU Naja kritis, hingga saya berinisiatif untuk memperdengarkan dia murotal Al-Qur'an selama di NICU. Tentu itu sudah dengan persetujuan medis. Jadilah selama di NICU, Naja tak pernah lepas dari murotal Al-Quran," jelas Dahlia.
Atas izin Allah, kondisi Naja berangsur membaik sehingga diizinkan pulang. Namun saat di rumah, Naja terus-terusan rewel. Kondisi ini memaksa Naja harus kembali menjalani pemeriksaan medis. Dari hasil pemeriksaan tersebut, tak ada hal medis yang diderita Naja.
"Kata dokter, Naja baik-baik saja. Tapi dia sering rewel, seperti membutuhkan sesuatu. Akhirnya saya ingat kalau Naja kan nggak pernah lepas dari murotal Al-Quran selama di NICU. Nah pas di rumah kita coba perdengarkan Naja murotal, Alhamdulillah dia mulai tenang tidak rewel lagi," kisah Dahlia.
Namun karena kelahiran prematur, Naja mengalami celebral palsy. Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh.
Mengetahui kondisi Naja yang celebral palsy, Dahlia dan sang suami berusaha ikhlas menerimanya. Dengan telaten keduanya melakukan terapi pada Naja, dan tentunya dibarengi pula dengan memperdengarkan Naja murotal Al-Qur'an.
Seiring berjalannya waktu, kondisi Naja terus membaik meski dalam kesehariannya Naja harus duduk di kursi roda. Hingga di usianya yang menginjak 5 tahun, Naja mulai termotivasi menjadi hafiz.
"Naja ingin jadi hafiz setelah bertemu dengan hafiz celebral palsy dari Bandung. Dari situ Naja mulai belajar hafalan Al-Qur'an," ujar ibu tiga anak ini.
Karena keterbatasan fisik yang dimiliki, Dahlia tak terlalu memforsir Naja untuk belajar hafalan Al-Qur'an. Awalnya Dahlia hanya memperdengarkan murotal per halaman setiap harinya kepada Naja. Di luar dugaan Dahlia, ternyata Naja cukup cepat menghafal Al-Qur'an sehingga dia menambah porsi hafalan Naja menjadi 6 halaman setiap harinya.
"Naja sangat luar biasa dalam hafalan Al-Qur'an, tapi dia kesulitan jika harus membaca. Ngomong juga Naja masih susah, dan itu terjadi sampai sekarang," tukas Dahlia.
Untuk memperdalam ilmu agamanya, lanjut Dahlia, Naja ingin belajar di Madinah yang menjadi kota kelahiran Nabi Muhammad. Mengetahui keinginan Naja, Dahlia tak punya pilihan selain mendukungnya.
"Naja sangat ingin ke Madinah, tapi mungkin nanti tunggu dia sudah dewasa," imbuhnya.
Dahlia pun berpesan kepada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk tidak berkecil hati. Akan ada keistimewaan lainnya yang dimiliki sang buah hati.
"Jangan berkecil hati, dukung selalu apa yang menjadi keinginan anak selama itu baik buat mereka. Dan yang perlu diingat adalah selalu fokus dalam mengerjakan sesuatu," pungkasnya.






Sumber Artikel: