Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bocah Ini Azan Setiap Hari Demi Kesembuhan Ayahnya Yang 1 Tahun Koma Karena Kecelakaan

 Upaya Raden Nabil Zakiyudin R. Zakarian, bocah lelaki berusia 11 tahun asal Malaysia, untuk menyembuhkan sang ayah menyentuh hati warganet.

Bocah yang karib dipanggil Nabil ini selalu membacakan ayat suci Alquran dan melantunkan azan di samping ayahnya agar cepat sembuh.


Selama tiga tahun ini, Nabil tidak pernah putus membacakan ayat suci dan melantunkan azan setelah ayahnya sakit akibat kecelakaan lalulintas.

Nabil menjadikan lantunan azan sebagai salah satu usaha untuk menyembuhkan ayahnya, R. Zakariya R. Abdul Hamid, 51 tahun.

Ayah Nabil itu mengalami koma setelah mengalami kecelakaan lalulintas yang merusak syarafnya.

Menurut bungsu dari empat bersaudara ini, usahanya melantunkan azan tidak sebanding dengan pengorbanan sang ayah yang telah membesarkannya selama ini.

Rutinitas membaca ayat suci dan melantunkan azan itu Nabil lakukan sebelum dan sesudah sekolah.

Nabil ingin ayahnya cepat sembuh agar bisa menemaninya sholat berjamaah di masjid seperti pada hari-hari sebelumnya.

Sebelum ini, Nabil mendapat kepercayaan untuk melantunkan azan dari pengurus masjid yang terletak di depan rumahnya itu.

Merespons Melalui Pergerakan Mata
Kemampuan Nabil dalam melantunkan azan memang tidak perlu diragukan lagi.

Dia pernah mendapat juara ketiga dalam lomba azan yang diselenggarakan oleh Masjid Jami’il Huda, Kampung Melayu, Ampang, Kuala Lumpur.

Sebelum azan di masjid, saya akan berlatih di depan ayah dengan berbagai taranum (lagu) untuk melancarkan bacaan.”

“Meski ayah saya tidak bisa berbicara dan bergerak, tapi matanya cukup untuk menguatkan semangat saya sebelum ‘memanggil’ orang-orang untuk sholat jemaah,” katanya kepada Harian Metro.

Siswa Sekolah Dasar Ilmi, Taman Rasmi Jaya, mengatakan bahwa dia memahami gerakan mata sang ayah setelah azan.

Nabil berharap lantunan suci itu mampu menenangkan jiwa dan menjadi terapi spiritual agar ayahnya sembuh.

Saya ingin ayah pulih dengan cepat dan menemani saya ke masjid setiap hari seperti sebelumnya. Saya rindu untuk sholat berjamaah dengan ayah,” kata Nabil.

Meminta Doa Dari Warganet
“Yang saya harapkan sekarang adalah ayah sembuh dan menjalani kehidupan normal.

“Saya tidak akan berhenti melantunkan azan dan membaca ayat suci untuk menyembuhkan ayah saya,” katanya, yang bercita-cita menjadi seorang pendakwah.

Nabil juga berharap warganet bisa bersama-sama mendoakan agar ayahnya sembuh dari penyakitnya dan melihat Nabil mencapai cita-citanya.

Dulu saya pergi ke masjid bersama ayah setiap waktu untuk sholat. Ayah berpesan jika sholat di masjid, Allah SWT menggandakan pahala 70 kali dibandingkan sholat sendirian,” tambahnya.

Terpaksa Berhenti Bekerja
Sementara itu, kakak tertua Nabil, Raden Muhamad Nafis Zaki, 27 tahun, mengatakan bahwa ayahnya yang bekerja sebagai kontraktor mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan pulang dari kerja di Petaling Jaya.

“Ayah yang sedang mengendarai sepeda motor ditabrak dari belakang oleh mobil. Dokter mengatakan urat saraf ayah tidak lagi berfungsi.

Saya terpaksa bekerja sebagai sopir truk untuk membantu ayah yang tidak bisa bergerak. Kalau memaksakan bekerja, majikan tidak akan menyukainya karena harus sering cuti untuk mengurus ayah,” katanya.

Menurut Nafis, sejak kecelakaan terjadi tiga tahun yang lalu, dia tidak tidur di malam hari karena ayahnya harus diawasi secara ketat, terutama saat tabung di lehernya terangkat.

“Saya harus berkorban agar saya bisa menjaga ayah secara penuh. Saya menggantikan ibu untuk menjaga ayah pada malam hari dengan memberi susu setiap jam 12 malam dan jam 4 pagi,” kata Nafis.

“Terima kasih kepada mereka yang sedang berdoa untuk kesembuhan ayah saya dan kami menerima bantuan dari Dewan Zakat Selangor yaitu persediaan susu,” katanya.