Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Merawat Orang Tua Merupakan Gerbang Menuju Surga

  

Ukhti yang dirahmati Allah..
Birrul walidain (berbakti kepada orang tua) merupa amalan yang agung, hukumnya fardhu ain, dan amalan ini merupakan hak orang tua atas anak-anaknya. Orang tua (apalagi jika sudah sepuh) merupakan gerbang untuk masuk ke dalam surga, Rasulullah bersabda:
رَغِمَ أَنْفُهُ ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ،ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ “. قِيلَ : مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : ” مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ، أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا، ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ “.
Artinya:”Celaka seseorang itu(diulang tiga kali), sahabat bertanya: siapa yang celaka wahai Rasulullah? Beliau menjawab: orang yang mendapati salah satu orang tuanya atau dua-duanya dalam keadaan tua, kemudian (anak tersebut) tidak masuk surga”. (HR Muslim No: 2551)

Imam Nawawi mengatakan: Hadits ini memotifasi seseorang untuk melakukan Birrul walidain (bakti kepada orang tua), dan menjelaskan besarnya pahalanya, maksudnya: berbakti kepada orang tua ketika mereka sudah sepuh dan “ditelan usia” dengan melayani mereka atau memberikan nafkah dsb, merupakan penyebab masuknya seseorang ke dalam surga”.(Alminhaj).

Dan diantara keutamaan berbakti kepada orang tua menurut perkataan sebagian ulama kita; amalan ini dapat menggugurkan dosa-dosa besar, berkaca kepada keutamaan-keutamaan ini, maka orang yang diberi taufik oleh Allah untuk berbakti kepada orang tua seakan mendapat ghanimah yang sangat besar.

Kami tidak mengetahui usia orang tua ukhti, namun kita semua maklum, bahwa semakin tua seseorang maka semakin merepotkan pula, selain karena faktor semakin lemah fisik, lemah pula ingatan dan akalnya, bahkan terkadang terjadi perubahan sifat dikarenakan hal tersebut, maka jangan kaget jika ada sifat-siafat dari orang tua kita yang berubah, bahkan mungkin tidak kita duga sebelumnya, mungkin tujuannya ingin lebih diperhatikan dan disayangi oleh orang di sekitarnya.

Jika kita mengetahui hal ini,, maka kesuksesan kita dalam berbakti kepada orang tua tergantung kepada ketelatenan dan kesabaran kita, semakin tua usia orang tua kita maka kita juga harus semakin telaten dan sabar dalam menghadapi mereka, Allah berfirman:

(وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا * وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ)
[Surat Al-Isra’ 23 – 24]

Artinya: Dan Allah telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah kepada selainNYA, dan hendaknya kamu berbuat baik kepada orangtuamu. Jika salah seorang diantara keduanya atau dua-duanya hidup sampai usianya lanjut, maka janganlah sekali-kali mengatakan kepada mereka ucapan “ah”, dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia#Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang.. “.

Ayat diatas menjelaskan bahwa berbakti kepada orang tua ketika mereka telah lanjut usia memerlukan kesabaran ekstra ketika kita berkata dan berucap, dan membutuhkan ekstra kasih sayang tatkala kita bersikap.

Dan kesabaran yang berkwalitas adalah kesabaran tanpa keluh kesah yang keluar dari lisan kita, karena sejatinya keluh kesah yang terlontar dari lisan kita, adalah bukti ketidaksabaran kita.

Bersabar dalam berbakti kepada orang tua adalah hal yang cukup sulit, khususnya jika orang tua kita mencapai usia lanjut, dan inilah rahasia Alqur’an dan hadits ketika menegaskan keutamaan berbakti kepada orang tua ketika mereka sudah mencapai usia lanjut.

Dua hal yang ingin kami nasehat kan, semoga dengannya dapat menjadi kunci kesabaran kita dalam berbakti kepada orang tua:
Pertama: mengingat keutamaan berbakti kepada orang tua, dan sebagiannya telah kami paparkan diatas.

Kedua: Ingatlah bahwa kita pernah sangat merepotkan orang tua kita. Ketika kita bayi, kita sering membuat mereka tidak dapat tidur karena kita rewel. ketika kita anak-anak, kita sering merepotkan mereka dengan keusilan dan kenakalan kita. ketika remaja dan dewasa, kita lebih merepotkan lagi dengan kebutuhan-kebutuhan kita dsb,, maka saatnya kita membalas Kebaikan kebaikan orang tua kita di saat usia mereka telah lanjut, apalagi berbakti kepada orang tua merupakan ibadah kepada Allah, semua ucapan, sikap, curahan kasih sayang, dan harta yang kita nafkahkan kepada mereka yang tujuannya untuk birrul walidain (berbakti kepada orang tua) tidak akan sia-sia, ada pahala dan kebaikan dari Allah yang menunggu kita.

Akhirnya, hidupnya kita dalam satu atap dengan orang tua kita yang sudah sepuh, merupakan karunia Allah yang sangat besar kepada kita, karena mereka berdua adalah gerbang menuju surgaNYA, sangat besar kesempatan kita untuk masuk surga lewat gerbang “birrul walidain”.